Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Puting Beliung di Polman Mulai Terserang Penyakit

Kompas.com - 14/01/2013, 13:00 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Tidur di kolong rumah dan tenda-tenda darurat dengan fasilitas seadanya menyebabkan ratusan orang korban angin puting beliung di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mulai terserang beragam penyakit.

Selain masih harus tinggal di tenda-tenda darurat, minimnya bantuan dari pemerintah, terutama obat-obatan, mengakibatkan sejumlah korban, terutama anak-anak, rentan terserang beragam penyakit.

Sejumlah korban, terutama anak-anak, mulai terserang penyakit, seperti sakit kepala, gatal-gatal, dan diare. Selain terserang penyakit, anak-anak yang terpaksa tidur di bawah tenda darurat ini juga sudah hampir sepekan tidak bersekolah karena baju seragam mereka hilang.

Mereka hingga kini sebagian masih tinggal di kolong rumah dan tenda-tenda darurat lantaran rumah mereka yang rata dengan tanah belum bisa dibenahi. Korban mengaku tak bisa berbuat lantaran ketiadaan biaya membeli bahan bangunan untuk membenahi rumah mereka yang hancur.

Di Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, misalnya, belasan keluarga hingga kini masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Desa Galeso merupakan salah satu wilayah terparah yang terkena dampak dari musibah angin puting beliung pekan lalu.

Salmawati, yang rumahnya rata dengan tanah, mengaku sudah lima hari tinggal di tenda darurat bersama enam orang anaknya, tetapi baru sekali mendapat bantuan dari pemerintah berupa mie instan, beras, tikar, dan tenda.

"Terpaksa kita tidur di tenda seadanya karena rumah belum bisa diperbaiki," ujar Salmawati.

Selain bantuan obat-obatan, para pengungsi korban puting beliung ini juga berharap pemerintah dapat segera membantu proses perbaikan rumah warga yang rusak berat.

Angin puting beliung yang menerjang sebelas kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar mengakibatkan 2.412 rumah rusak, dengan rincian 151 rusak berat, 415 rusak sedang, 1.279 rusak ringan, dan 491 rumah rusak ringan sedang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com